TEMBILAHAN - Komisi III DPRD Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) melakukan inspeksi mendadak ke lokasi operasional PT. Bara Prima Pratama. Langkah ini diambil sebagai respon atas keresahan warga terkait dampak lingkungan dari aktivitas pertambangan perusahaan tersebut, khususnya dugaan penyebab banjir besar di Batu Ampar dan perubahan warna Sungai Reteh, Rabu, 16 April 2025.
Ketua Komisi III, Muammar Ar, menekankan pentingnya keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Beliau menyatakan bahwa aktivitas ekonomi tidak boleh mengabaikan keselamatan dan lingkungan hidup. Inspeksi tersebut melibatkan sejumlah anggota Komisi III, termasuk Muhammad Alias, Muslim Sumarno, Muhammad Sabit, Muhammad Amin, Hj. Tina Triana, dan Hj. Darnawati.
Tim Komisi III melakukan pemeriksaan lapangan yang komprehensif, meliputi sistem pengelolaan limbah, jalur tambang, dan strategi mitigasi banjir. Transparansi dan tanggung jawab sosial perusahaan menjadi poin penting yang ditekankan.
Site Manager PT. Bara Prima Pratama, Samuel, menyambut baik kunjungan tersebut dan menyatakan komitmen perusahaan untuk beroperasi sesuai regulasi dan terbuka terhadap evaluasi. Ia menegaskan kesiapan perusahaan untuk berkolaborasi demi pelestarian lingkungan.
Komisi III memberikan peringatan tegas bahwa pelanggaran akan berujung pada rekomendasi tindakan kepada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi dan Kementerian LHK. Sungai Reteh, sebagai sumber kehidupan masyarakat Inhil selatan, juga menjadi fokus utama dalam upaya pelestarian lingkungan. Perlu diingat, konflik sebelumnya antara warga Desa Batu Ampar dan PT. Bara Prima Pratama telah mendapat perhatian langsung dari Pj. Bupati Herman yang berupaya memfasilitasi penyelesaian masalah. (Adv)