TEMPULING —terkait dengan penyebaran ajakan segelintir orang untuk melakukan aksi “people power” yang mulai marak berlangsung di tengah masyarakat dari berbagai sisi baik secara langsung ataupun ataupun melalui berbagai jejaring media sosial. Salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Tempuling Jumiran angkat bicara demi menjernihkan suasana agar masyarakat luas tidak mudah terprovokasi.
Dengan tegas Jumiran tokoh masyarakat yang kini berdomisili di Desa harapan Jaya Kecamatan Tempuling mengajak dan menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak turun ke jalan atau menolak secara langsung ajakan people power yang mengatas namakan masyarakat Indonesia. “karena secara otomatis juga pasti akan menimbulkan gangguan terhadap situasi kamtibmas yang sekarang sudah sangat kondusif.
“kita semua dapat mengetahui secara jelas proses demokrasi pemilihan legislatif dan pilpres telah berlangsung dan masih di dalam tahapan penghitungan hingga proses pengumuman hasil pesta demokrasi tersebut pada 22 mei 2019 nantinya.
Untuk itu kita himbau kepada masyarakat jangan mudah terpengaruh terhadap isu isu dan menolak secara tegas ajakan untuk turun ke jalan atau “people power” yang mengatas namakan masyarakat Indonesia. Karena kita punya lembaga penyelenggara pemilu (KPU) yang sudah cukup professional. Dan jika terdapat kejanggalan dari prosesi pemilu dapat kita tempuh pada jalur yang semestinya.
Dan yang paling penting, menurut Jumiran pengamanan pemilu legislatif dan pilpres 2019 telah berjalan dengan aman, tertib, dan damai serta sejuk oleh pilar Negara TNI dan POLRI. Di situ wajib kita apresiasi dan ucapan terima kasih kepada TNI dan POLRI atas suasana kondusif yang tetap tercipta.
Tegas kita tolak ajakan dan upaya pengerahan massa (people power) yang berupaya untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah demi NKRI jaya. Seru Jumiran. (jun)