< 9 Orang Juru Parkir Keroyok Anggota TNI Berpangkat Kapten
logo

9 Orang Juru Parkir Keroyok Anggota TNI Berpangkat Kapten

9 Orang Juru Parkir Keroyok Anggota TNI Berpangkat Kapten


CIBUBUR - Seorang anggota TNI AL bernama Kapten Komarudin dikeroyok beberapa juru parkir di depan Pertokoan Arundina, Cibubur, Jakarta Timur, Senjn (10/12) kemarin. Kejadian itu diduga karena ada kesalahpahaman antara kedua belah pihak.


Kejadian diduga bermula dari cek-cok mulut antara Kapten Komarudin dengan seorang tukang parkir di sana. Saat itu, Kapten Komarudin baru saja melakukan servis sepeda motor bersama anaknya.


Kemudian, dia dan anaknya yang masih duduk di kelas tiga Sekolah Dasar berencana makan di warung soto kudus tak jauh dari sana. Saat hendak parkir anakny bilang kalau knalpot motor berasap.


Kapten Komarudin lalu memeriksa bagian mesin motornya. Saat memeriksa motor, salah satu tukang parkir menggeser motornya tanpa sepengetahuan hingga kepala Kapten Komaruddin terbentur motor.


"Sehingga menegur salahbsatu tukang parkir tersebut. Namun, tukang parkir tidak terima hingga terjadi cek-cok mulut yang kemudian mengundang perhatian teman-teman tukang parkir lainnya, dan  mengeroyok Kapten Komarudin," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Tony Surya Putra, Selasa (11/12).


Diketahui Kapten Komarudin dikeroyok oleh tujuh sampai sembilan orang, melintas seorang Anggota TNI AD, Pratu Rivonanda dan langsung melerai. Bukannya berhenti, para tukang parkir malah juga malah coba mengeroyok Pratu Rivonanda.


"Karena melihat jumlah anak parkir melebihi jumlah mereka, kemudian Pratu Rivo mengamankan Kapten Komarudin beserta anaknya ke Barak Remaja Paspampres KPAD Cibubur dengan cara dibonceng menggunakan sepeda motor," ujar dia.


Setelah dari barak, barulah kemudian mereka keluar lagi dengan mencari para pelaku pengeroyokan ke pemukiman warga lapangan tembak. Pada saat pencarian tersebut, mereka menemukan salah satu tukang parkir bernama Agus yang ikut terlibat dalam pengeroyokan dan langsung diamankan ke Polsek Ciracas. 


Namun, pada akhirnya kasus ini diselesaikan dengan jalan damai. Pihak terduga pelaku dan keluarga meminta maaf atas perbuatannya. "Kedua belah pihak sepakat untuk diselesaikan secara kekeluargaan," pungkasnya. (JawaPos.com