< Soal Poster 'Raja Jokowi' Beredar di Jateng, PDIP Marah Besar   
logo

Soal Poster 'Raja Jokowi' Beredar di Jateng, PDIP Marah Besar   

Soal Poster 'Raja Jokowi' Beredar di Jateng, PDIP Marah Besar   

JAKARTA - PDIP geram saat mengetahui poster-poster dan stiker bergambar capres petahana Joko Widodo dengan kostum raja Jawa tersebar di pelosok Jawa Tengah.

PDIP pun menginstruksikan kepada jajarannya di Jawa Tengah untuk menyisir jalanan dan mencopoti poster-poster tersebut. Tak hanya yang berbentuk spanduk, stiker di kaca mobil angkutan umum juga dicopoti.

Dalam poster tersebut digambarkan bahwa Jokowi mengenakan pakaian dan mahkota khas raja Jawa. Terdapat pula logo kepala banteng PDIP.

Setelah diusut, poster tersebut bukanlah atribut resmi yang dikeluarkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin. DPP PDIP menyebutnya sebagai atribut siluman.

"Ada atribut 'siluman' yang dipasang di publik yang mencitrakan seolah-olah Jokowi seorang raja dengan mahkota," ujar Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira dilansir dari laman rakyatku.com

Dia menduga poster-poster tersebut sengaja dipasang oleh orang-orang yang tak ingin Jokowi kembali menjabat sebagai presiden. "Jelas, atribut ini datang dari kaum 'Anti-Jokowi Presiden'," beber Andreas, dikutib Detikcom, Selasa (13/11/2018).

Pantauan PDIP, poster tersebut sudah tersebar di 27 daerah di Jawa Tengah. Antara lain di Boyolali, Sukoharjo, Solo dan Purworejo.

Pencopotan juga dilakukan karena gambar tersebut dinilai melecehkan Jokowi. Gambar Jokowi yang seolah-olah menjadi raja sudah tidak sesuai dengan masa kini.

"Instruksi dari DPD (Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jateng) agar gambar tersebut segera diturunkan. Itu gambar melecehkan Jokowi, di era demokrasi tidak ada raja-raja yang ada hanya di pentas seni ketoprak, masa disamakan dengan raja ketoprak, ini teknik memecah belah antarpartai dan calon presiden kita," ungkap Ketua DPC PDIP Purworejo, Luhur Pambudi.

Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto, mengaku telah mengetahui siapa aktor di balik pemasangan poster. Dia mengatakan telah mengantongi nama-namanya.

"Ini bukan produk tim kampanye nasional atau daerah, bukan juga produk partai. Tapi juga ada lambang partai, berarti ada yang catut lambang partai. Siapa mereka? Kami sudah kantongi nama-nama, lihat ke depan seperti apa," kata Bambang.