< PSI Dukung Perda Tanpa Agama, Ini Alasannya
logo

PSI Dukung Perda Tanpa Agama, Ini Alasannya

PSI Dukung Perda Tanpa Agama, Ini Alasannya
Foto hallo.id (Ketua PSI) 

JAKARTA - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PS) Grace Natalie mengatakan partainya memiliki beberapa misi di legislatif. Salah satunya adalah PSI tidak akan mendukung perda yang berdasarkan acuan agama. Alasannya, karena PSI mengedepankan keadilan dan tidak mengharapkan adanya intoleransi.

"PSI akan mencegah lahirnya ketidakadilan, diskriminasi, dan seluruh tindakan intoleransi di negeri ini. PSI tidak akan pernah mendukung perda-perda Injil atau perda-perda syariah. Tidak boleh ada lagi penutupan rumah ibadah secara paksa," ujar Grace dalam sambutan yang ia sampaikan untuk peringatan hari ulang tahun keempat PSI, ICE BSD, Tangerang, Minggu (11/11) malam.

Dua misi lain adalah menjaga para pemimpin baik di tingkat nasional maupun lokal dari gangguan politisi hitam, serta menghentikan praktik pemborosan dan kebocoran anggaran di parlemen. Grace menyebut di DPR, PSI akan menjaga Jokowi, menjaga Ridwan Kamil di Jawa Barat, menjaga Nurdin Abdullah di Sulawesi Selatan, serta menjaga Tri Rismaharini di Surabaya.

Selain itu, Grace menuturkan PSI juga memiliki misi untuk menghentikan praktik pemborosan dan kebocoran anggaran di parlemen.

"Tidak boleh lagi ada sepeser pun uang rakyat yang bisa dihambur-hamburkan dan dikorupsi," ujar mantan jurnalis televisi tersebut.

Lebih lanjut Grace mengatakan tidak akan lagi menggunakan politik dengan gaya lama, atau dalam istilah Jokowi merupakan politik genderewo.

"Politik gaya lama adalah politik yang gemar menyebar ketakutan, politisi genderuwo kata Bro Jokowi," tegasnya seperti dilansir dari sumber.com

Untuk diketahui, ungkapan politikus sontoloyo dan genderuwo diungkapkan Presiden Jokowi yang juga berkontestasi dalam pilpres 2019 sebagai petahana berpasangan dengan cawapres, Ma'ruf Amin.

Pada Pilpres 2019 mendatang, Jokowi kembali berhadapan dengan lawan politiknya pada Pilpres 2014, Prabowo Subianto. Prabowo yang merupakan calon presiden nomor urut 02 itu berpasangan dengan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.