"Kejadian longsor tersebut, Sabtu pagi, 10 November 2018," kata Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Nias, Tonggor Gultom kepada wartawan, Minggu, 11 November 2018.
Tonggor menjelaskan, satu korban sudah dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia bernama Kristofen Hulu. Sedangkan korban yang dinyatakan masih hilang adalah Aristina Laia ina Elsa (33) Dalman Hulu (7) Setiamas Hulu ina Putri (30) Rei jaya Hulu (3) Putri Hulu (5) dan Noverman Hulu (2).
"Hingga hari ini proses pencarian masih dilakukan. Satu orang sudah berhasil dievakuasi. Yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," ujar Tonggor.
Tonggor mengungkapkan longsor tersebut, terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Seluruh bagian rumah korban tertimbun dengan material longsor. Akibat kejadian longsor tersebut, lokasi kejadian sulit diakses. Sehingga, personel gabungan dari TNI, Polri dan SAR baru tiba di lokasi pada pukul 11.00 WIB.
"Begitu mendapat laporan kita langsung bergerak ke lokasi longsor. Jarak desa jauh masuk ke dalam hutan, kurang lebih dua jam," kata Tonggor seperti di kutip dari laman viva.co.id
Ia menyebutkan, pada hari ke dua proses evakuasi, tim gabungan masih berupaya melakukan pencarian. Namun belum ada lagi korban yang ditemukan. Tinggi longsoran diperkirakan mencapai 10-15 meter. Alat berat sangat dibutuhkan. Hingga kini alat berat masih dalam perjalanan menuju lokasi.
Beberapa hari belakang ini, hujan dengan intensitas tinggi memang melanda Kabupaten Nias Selatan. Kondisi ini seiring dengan informasi adanya potensi cuaca ekstrem yang melanda wilayah Sumatera yang akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
"Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana yang terjadi," kata Tonggor.