< Penulis Naruto Ternyata Anggap Pencipta One Piece Rival Pemberi Semangat
logo

Penulis Naruto Ternyata Anggap Pencipta One Piece Rival Pemberi Semangat

Penulis Naruto Ternyata Anggap Pencipta One Piece Rival Pemberi Semangat
TOKYO - Penulis manga Naruto, Masashi Kishimoto, mengakui bahwa dirinya sering kali dibanding-bandingkan dengan pencipta One Piece, Eiichiro Oda. Maklum, kedua manga itu adalah yang paling populer sejagat meskipun Naruto sudah berakhir dan One Piece masih terus melaju hingga saat ini. 

Dalam sebuah wawancara, Kishimoto mengatakan, setiap kali ada yang mewawancarai dirinya, pertanyaan terkait Oda sering kali diucapkan. Dia bahkan menyebut Oda adalah Sasuke dan dia adalah Naruto-nya. 

“Karena Oda adalah teman yang membuat karya yang super populer, perbandingan itu dengan dia selalu muncul. Ketika saya diwawancarai, mereka selalu bertanya, ‘Jadi, apa Anda dan Oda itu saling bermusuhan?’ Lalu saya akan menjawab, ‘Ya, benar.’ Di sisi lain, saya benar-benar tidak menyadarinya, jadi saya tidak malu sama sekali. Kalau saya adalah Naruto, maka Oda itu sama seperti Sasuke. Dari perspektif saya, saya merasa Oda itu seperti rival saya,” papar Kishimoto seperti dikutip ComicBook.com. 



Tapi, permusuhan itu tidaklah permusuhan yang sengit, melainkan saling mendukung. Oda bahkan memberikan ucapan selamat ketika Kishimoto mengakhiri Naruto. Dan, ucapan itu justru memberikan motivasin bagi Kishimoto. 

“Saya sudah lama ingin menyamai One Piece, jadi saya ingin punya semangat untuk mengalahkannya. Saya merasa Naruto akan bangkit. Kalau bukan karena One Piece, saya jelas tidak akan sampai sejauh ini. Tentu, saya memahami kegembiraan dan rasa sakit Oda. Saya paham apa yang harus dipertaruhkan untuk mendapatkan tempat pertama di (Weekly Shonen) Jump. Jadi, ketika serial Naruto selesai, saya melihat Oda masih berjalan sendiri lagi… 

Itu cukup menyakitkan hati. Saya tahu itu sedikit sulit. Semua orang biasanya memberikan pemikirannya, dan bilang, ‘Nikmati akhir serialmu.’ Ketika saya memikirkan tentang cuaca yang cerah ketika sayua melihat ke luar di pagi hari , saya tiba-tiba bangun dan berjalan-jalan bersama anak-anak saya. Tapi, ketika Oda mendengar seperti itu, dia jadi muram.

Tapi, dia akan mengatakan, ‘Tolong, ceritakan lagi pada saya!’ dan ‘Saya akan tetap berjalan jadi saya bisa menikmati apa pun ketika waktunya tiba.’ Ketika saya mendengarnya bicara seperti itu, tentu saja, saya kira itu mengagumkan, memikirkan bagaimana kami akan berjalan bersama lagi seperti ini. Ketika Oda menyelesaikan serialnya, saya kira itu akan hebat ketika kami bisa menikmati hidup dan hal-hal seperti ini bersama. Well, impian saya, One Piece tetap ada di Jump,” tutur Kishimoto. 

Menurut Kishimoto, Jump adalah refleksi generasi saat ini. Majalah itu tetap terbit seperti sebuah aliran air. “Saya senang karena mampu berada di aliran itu. Saya kira kalian harus menyebut aliran itu seperti deras atau sesuatu seperti sungai asam,” papar dia.

Kishimoto juga mengakui kembali ke aliran deras itu mungkin sudah ada di benaknya. “Saya sudah lupa tentang deadline serial mingguan. Mungkin saya punya kepala yang kacau. Saya hanya punya kenangan yang hebat itu dan mampu mengirimkan hal-hal seperti itu ke dunia. Saya ingin melakukannya lagi dan melampaui apa yang sudah saya lakukan dari titik pandang rasa penasaran,” ujar dia.

Sumber, sindonews.com