< Panji Petualang Ikut Komentari Kematian Rizki Akibat Dipatok Ular
logo

Panji Petualang Ikut Komentari Kematian Rizki Akibat Dipatok Ular

Panji Petualang Ikut Komentari Kematian Rizki Akibat Dipatok Ular

PALANGKARAYA - Mantan presenter acara petualang, Panji Petualang buka suara soal Rizki Ahmad yang tewas usai dipatuk ular King Cobra peliharaannya sendiri.


Seperti diketahui, Rizki Ahmad membawa ular King Cobra peliharaannya itu ke Bundaran Besar Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu (5/10/2018)

Rizki Ahmad dan teman-temannya saat itu sedang memamerkan sejumlah reptil, termasuk King Cobra peliharaannya itu ke khalayak umum.

Namun, saat keasyikan mengobrol, rupanya Rizki tak sadar kalau ular tersebut terlepas dan kemudian mematuk lengannya.

Menurut keterangan beberapa rekannya, Rizki tampak masih kuat hingga akhirnya dia mulai merasa pusing, sesaat setelah dipatuk ular tersebut.


Rizki kemudian dilarikan ke RS Doris Sylvanus untuk diberikan pengobatan.

Keterangan Dr Ricka Zaluchu, awalnya korban tampak kuat saja, namun setelah dilakukan perawatan beberapa jam kemudian kondisinya tampak memburuk.

"Dari IGD korban kemudian dipindahkan ke ruang ICU untuk perawatan lebih intensif," ujarnya.

Beberapa jam usai mendapat perawatan medis Rizky dinyatakan koma hingga akhirnya meninggal dunia.

Racun ular King Cobra yang menggigit lengannya sudah menyebar hingga memecahkan pembuluh darahnya.

Kejadian ini rupanya menarik perhatian Panji Petualang yang menyampaikan komentarnya di akun YouTube miliknya.


Video diunggah akun youtube Panji Petualang berjudul 'Stop Menyepelekan Ular Berbisa'.

Panji Petualang pun menjelaskan penyebab mengapa ular King Cobra tersebut bisa mematuk Rizki.

Ia menjelaskan, untuk lebih mengenal ular, khususnya ular berbisa itu penting dan memang diwajibkan.

"Karena ketika kita sudah kenal dengan ular berbisa, otomatis kita sudah tahu mana ular yang berbahaya mana ular yang tidak," jelasnya.

Nah ketika sudah mengerti dan paham, kata dia lagi, seharusnya itu bisa jadi kehati-hatian ekstra untuk yang sudah mengerti ular itu sendir.

"Bukan malah menyepelekan," tegasnya.

Ia pun mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban yang ditinggalkan.

"Panji ucapkan turut berbela sungkawa, harap sabar dan anggap ini sebagai musibah," kata dia.

Namun kata Panji, seharusnya musibah ini bisa dihindari ketika kita bisa bijak memperlakukan mereka.

"Sebab ini bukan salah ularnya, tapi kembali ke perlakuan manusianya," jelasnya.

"Kejadian terbanyak untuk setahun terakhir ini terjadi terhadap pemeliharanya, semoga ini tidak terulang lagi. Saya imbau jangan menyepelekan," tutup Panji Petualang.

Sumber, Tribunnnews.com